151 total views, 2 views today
PAGARALAM – Tingkat kesadaran masyarakat Kota Pagaralam, dalam hal membuat sertifkat tanah tergolong masih rendah. Sejauh ini, baru sekitar 21 persen atau 168.000 bidang tanah yang sudah terdaftar dan dikeluarkan sertifikat dari Badan Pertanahan Nasional (BPN). Hal itu dikemukakan Kepala BPN Kota Pagaralam, H. Zulfikar Z SH MH, Selasa (25/3).
Dikatakannya, kisaran 21 persen tersebut artinya masih cukup lahan atau bidang tanah masyarakat belum didaftarkan untuk disertifikatkan.
“Sejauh ini upaya kami dinilai cukup maksimal dalam membantu maupun mendorong masyarakat agar bersedia membuat sertifikat atas lahannya,” kata Zulfikar.
Lanjutnya, hingga kini pihaknya tengah melakukan sosialisasi kepada masyarakat baik yang berkaitan dengan program nasional (prona) maupun kemudahan dalam membuat sertifikat.
“Pemerintah pusat sudah mengangarkan untuk pembuatan sertifikat gratis melalui Prona tahun 2012 sebanyak 4000 lembar, 200 lembar tahun 2013, dan 200 lembar lagi tahun 2014 ini,” terangnya.
Sebetulnya, pembuatan sertifikat itu dilakukan guna membantu pendapatan asli daerah (PAD), karena harus lunas pajak bumi dan bangunan (BPP) dan termasuk Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).
“Yang terpenting adalah jika sudah ada sertifikat tanah, secara hukum sudah aman dan dapat mempermudah bila ingin jaminan pinjam bank dan lainnya,” jelasnya.
Selain itu, termasuk pula lahan perkebunan atau pertanian masih cukup banyak belum ada sertifikat, apalagi statusnya masih banyak berupa warisan.
“Untuk lahan pertanian paling banyak yang sudah bersertifikat di daerah kerinjing,” katanya seraja berujar kita sudah lakukan penyuluhan dan kerjasama dengan Pemkot Pagaralam, guna mendorong kesadaran masyarakat agar mau menyertifikatkan tanahnya.
Zulfkar menambahkan, untuk satu sertifikat tidak boleh lebih dari 2 herktare, karena satu sertifikat juga boleh lebih dari satu orang namanya.
“Saat ini kita tengah berupaya memberikan pelayanan prima bagi masyarakat yang ingin membuat sertifakat atas lahannya, termasuk menjemput bola ke lokasi guna mempermudah pelayanan hingga ke pelosok,” ujarnya.
TEKS : ANTONI STEFEN
EDITOR : RINALDI SYAHRIL