155 total views, 2 views today

Ilustrasi
PAGARALAM – Sejauh ini tingkat kesadaran para pengendara kendaraan bermotor dalam menaati aturan yang telah diberlakukan tampaknya masih rendah, mengingat kondisi pusat kota kian hari semakin smerawut. Sementara petugas dilapangan kewalahan dalam mengatur dan mengawasi arus kendaraan dilokasi Kawasan Tertib Lalu Lintas (KTL), seperti di Kawasan Dempo Permai, jalan Sersan Ali Aras tepatnya di depan Pagaralam Square hingga kawasan Masjid Raya Kecamatan Pagaralam Utara.
Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi Kota Pagaralam, Paber Napitupulu SSTP mengatakan, persoalaan tertib lalu lintas di Pagaralam memang belum begitu optimal. Apalagi masalah parkir kendaraan selalu menemui kendala, karena sejumlah sepeda motor dan mobil seringkali terlihat parkir sembarangan dipinggir jalan. Padahal hal itu sudah jelas menyalahi aturan dan menggangu pejalan kaki serta kendaraan yang melintas.
“Memang, petugas dilapangan banyak terkendala dalam mewujudkan KTL, mengingat banyaknya parkir motor dan angkutan umum kerap terparkir dipinggir jalan. Sementara para pejalan kaki tentunya terganggu saat melintas di jalur tersebut,” terangnya, Ahad (9/3) .
Walau begitu, kata Paber, pihaknya selalu memantau arus kendaraan di berbagai lokasi KTL dalam hal penertiban sistem perparkiran. Namun petugas yang ada sering mengalamai kesulitan terkait para sopir kurangnya pemahaman tujuan KTL.
“Para sopir kendaraan bermotor banyak kurang memahami betul tujuan KTL, sehingga masalah ini kerap menjadikan petugas dilapangan kewalahan dalam mengatur dan mengawasi arus kendaraan,” tambahnya.
Lanjutnya, sejauh ini pihaknya masih sebatas memberikan teguran. Semoga para pengendara diharapkan untuk sadar dan tertib aturan dan masalah ini tidak terulang lagi.
“Kita masih melakukan tindakan persuasif melalui pendekatan guna memberikan pengetahuan agar nantinya dapat menumbuhkan tingkat kesadaran pengendara. Semoga melalui peringatan ini dapat dijadikan suatu pembelajaran dalam memahami berbagi aturan, baik peraturan rambu maupun marka jalan yang telah disediakan,” ujarnya.
TEKS : ANTONI STEFEN
EDITOR : RINALDI SYAHRIL