176 total views, 2 views today
INDERALAYA, KS-Program jaringan gas bumi untuk rumah tangga ini banyak menuai pertanyaan dari masyarakat. Sementara dari slogannya dijamin murah, hemat, dan bersih juga aman digunakan. Hal itu akan diprogramkan di Kabupaten Ogan Ilir (OI) yang merupakan satu-satunya kabupaten di Sumatera Selatan yang mendapatkan program tersebut.
Untuk pelaksanaan program tersebut dilaksanakan sosialisasi di aula LPMP Inderalaya, Kamis (12/9/2013), yang dihadiri sekitar 200 warga, yang merupakan perwakilan dari warga Kecamatan Indralaya dan Indralaya Utara.
Direktur Pembina Usaha Hilir Migas, Dirjen Migas Isnaini, pada acara sosialisasi mengatakan, pembangunan jaringan gas bumi untuk rumah tangga memang dijamin murah, hemat, dan bersih juga aman digunakan. Pada tahun 2013 di Kabupaten Ogan Ilir diprogramkan 4.000 jaringan gas bumi, namun yang memenuhi persyaratan atau bisa direalisasikan hanya 3.725 jaringan. Jadi masih ada 275 jaringan yang belum bisa terealisasi.
Isnaini menambahkan, program pembangunan jaringan gas bumi untuk rumah tangga ini merupakan program nasional dan di Indonesia tahun 2013, hanya terdapat empat wilayah. Kabupaten OI, merupakan satu satunya kabupaten di Sumatera Selatan yang mendapat peluang program ini.
Sebenarnya program gas ini mulai dilaksanakan dari tahun 2009. Setiap tahun tidak lebih dari lima wilayah atau daerah yang mendapatkan program tersebut. Program ini sepenuhnya menggunakan APBN dan jaringannya dipasangkan secara gratis ke rumah-rumah penduduk.
Bupati diwakili Asisten I H.Herman,SH,MSi dalam sambutannya mengatakan, program gas bumi untuk rumah tangga sekiranya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat OI, karena ini merupakan program nasional. Apalagi Kabupaten OI merupakan satu-satunya kabupaten/kota di Sumatera Selatan pada tahun 2013, yang mendapat program ini.
Sementara itu menurut Rahmat selaku Direktur Operasional PT.Wahana Sarana Jati (PT. WSJ), selaku pelaksana di lapangan sudah melakukan pemasangan jaringan 70 persen. Namun tidak hanya sebatas pemasangan jaringan saja, paling tidak setelah pemasangan jaringan ditingkatkan lagi pada sistem pengamanan.
Humas PT. WSJ, Jon Moler menambahkan, pihaknya selaku pelaksana jaringan, banyak sekali menemukan kendala. Terutama pada saat pertemuan antara pipa gas dan pipa PDAM.
“Disini kami banyak menuai masalah, namun tidak ada permasalahan yang tidak dapat diselesaikan. Apalagi ini merupakan program nasional untuk kepentingan rakyat,” jelasnya.
Dari pantauan Kabar Sumatera peserta yang hadir menilai ada ketidaktransparan pihak kontrakor.
Misalnya tidak ada papan proyek, nominal anggaran dan volume proyek dalam pekerjaan ini. Belum lagi cara kerja di lapangan dinilai tidak memperhatikan lingkungan, dengan kata lain tidak ramah lingkungan. Karena setelah dilakukan penggalian, pemasangan dan penutupan galian, masih meninggalkan kondisi kotor dan becek. Pihak PT. WSJ mengakui itu. Tapi menurutnya proyek ini belum selesai, masih berlanjut hingga 21 Desember 2013.
“Masalan papan proyek sudah ada di kantor perwakilan PT. WSJ di Indralaya dan ada masa pemeliharaan selama setahun,” ujar Rahmat.
Teks: Junaidi Abdillah
Editor: Sarono P Sasmito