1,616 total views, 2 views today
PAGARALAM, KS—Warga Perumahan Griya Bangun Sejatera, Kelurahan Bangun Rejo, Kecamatan Pagaralam Selatan, meminta pihak pengembang agar segera memenuhi kewajibannya dalam bentuk fasilitas umum (Fasum) dan Fasilitas Sosial (Fasos).
Adapun kebutuhan dimaksud hingga kini belum terealisasi diantaranya, sekolah, Ruang Terbuka Hijau (RTH), dan lahan Tempat Pemakaman Umum (TPU). Padahal jumlah penghuni yang ada saat ini hampir mencapai 1000 jiwa.
Sebelumnya, pihak pengembang dalam hal ini PT Baiti Sejatera telah menyediakan lahan TPU sekitar 250 meter yang lokasinya tidak berjauhan dengan lokasi perumahan.
Namun tidak tahu mengapa, lahan yang ada sudah berubah fungsi dimana saat ini telah dibangun sekitar 15 unit rumah dan telah dijual kepada konsumen.
Ketua RT 11, Griya Bangun Sejatera, Endang Wijaya didampingi Afandi dan warga lainnya mengatakan, sebetulnya fasum dan fasos ini wajib dipenuhi pihak pengembang. Mengingat semua ini sudah tertera jelas dalam site plan, yang relatif diketahui semua pihak.
“Mungkin fasum dan fasos ini dapat terpenuhi setelah diserahterimakan dari pengembang ke Pemerintah Kota Pagaralam. Sementara masyarakat tak kunjung menikmatinya, akibat ulah oknum yang memanfaatkan hal itu untuk kepentingan lain,” kata Endang, Kamis (5/9).
Ia mengatakan, sejauh ini jumlah warga Griya Bangun Sejatera hampir mencapai 1000 jiwa. Sementara perumahan ini sudah memasuki tahun ke 6 dengan jumlah sekitar 800 unit atau sekitar 60 persen penghuni yang sudah menetap disini.
“Jika pihak pengembang tidak dapat memenuhi berbagai fasiltas seperti sekolah, taman dan TPU, kami bersama warga lainnya meminta pihak pengembang agar mengeluarkan surat hibah untuk lokasi yang akan dijadikan fasum dan fasos tersebut,” ujarnya seraya mengatakan sudah koordinasi dengan pihak Pemkot Pagaralam agar dapat memujudkan semua itu.
Sementara itu, Komisaris PT Baiti Sejatera, H Suharindi SPd MM melalui staf Sukur mengatakan, memang sebelumnya pihak pengembang sudah menyediakan lahan TPU sekitar 2000 meter persegi disebelah utara perumahan.
Namun, lanjutnya, pada saat pelaksanaan di lapangan sempat menemui kendala, yakni lahan yang dibeli tidak satu hamparan (terpisah-pisah -red), dan lokasinya menempel dengan perkebunan milik warga lainnya.
“PT. Baiti Sejatera, sebelumnya sempat membeli tanah yang diperuntukan TPU di sekitar lokasi pengembangan. Tapi karena kondisi lahan yang diperuntukan TPU tadi dianggap tidak komprehensif berikut belum dilakukan pengurugan akhirnya tidak jadi. Meski begitu, kita sudah menyiapkan lahan lainnya seluas sekitar setengah hektare” kata dia.
Ia mengatakan, dengan berdirinya Griya Bangun Sejatera di Kelurahan Bangun Rejo ini, setidaknya dapat mendokrak perekonomian masyarakat itu sendiri. Kemudian disisi lain seperti Nilai jual Objek Pajak (NJOP) tanah pun mengalami kenaikan. “Sejak berdirinya komplek perumahan ini bisa pula merubah wajah pedusunan menjadi lebih tertib dan bersih,” ujarnya.
Teks : Antoni Stefen
Editor : Junaedi Abdillah