154 total views, 2 views today
BANYUASIN/KS- Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT), Republik Indonesia ke-68 tinggal menghitung hari. Namun, tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, suasana kemerdekaan tahun ini agak terlihat sepi dan lesu. Hal ini juga dirasakan betul oleh sejumlah pedagang eceran bendera yang beredar di jalan-jalan.
Seperti yang diutarakan Abdulah (35) , seorang pedagang bendera yang biasa mangkal di Jalan Palembang Betung Kilometer 13. Dirinya mengungkapkan, omset penjualan bendera merah putih miliknya tahun ini menurun drastis.
“Biasanya, setiap memasuki pekan ke dua Agustus, bendera mulai ramai dibeli. Tapi tahun ini lain, sudah sepekan saya berjualan, cuma laku lima bendera,” katanya
Padahal pada tahun lalu, jika melewati tanggal 5 Agustus, dirinya bisa meraup banyak untung. Sehari bisa menjual dua kodi atau 40 bendera berbagai ukuran,” jelasnya
Perkiraan, kondisi ini terjadi lantaran HUT RI yang jatuh setiap tanggal 17 Agustus, tahun ini, berada pada bulan syawal. Namun, uniknya sepinya pembeli tidak dirasakan oleh pedagang bendera grosiran. Hal ini lantaran, para pedagang grosiran memiliki langganan, terutama dari kalangan pegawai kantoran.
Heri (55), pedagang bendera yang menjual secara grosir, mengaku lebih banyak menerima pesanan bendera merah putih untuk kantor.
Dirinya menyediakan aneka model bendera berbagai ukuran . Mulai dari replika yang biasa dipajang di dashboard mobil, bendera yang biasa berkibar di rumah-rumah, hingga model gelombang yang biasa dipajang di gedung-gedung milik pemerintah atau kantor swasta.
“Kalau di tempat saya, masih banyak yang pesan, tapi khusus langganan. Sekarang omsetnya agak turun,” pungkasnya.
Teks : Diding Karnadi
Editor : Junaedi Abdillah