205 total views, 2 views today
PANGAKALAN BALAI, KS– Sudah kurang lebih enam tahun lamanya Jalan Lingkar yang merupakan salah satu akses menuju komplek perkantoran diduga belum pernah direhab secara nenyeluruh.
NM Carles salah satu warga Betung pada wartawan Selasa (30/04) kemarin mengatakan Kabupaten Banyuasin selama ini terkesan hanya mampu melakukan tambal sulam saja.
“Lobang-lobang yang mengaga yang menghiasi sepanjang jalan dari Mulya Agung menuju Setereo itu selalu hanya dilakukan penambalan dengan adukan semen, walaupun sebagian jalan itu merupakan jalan aspal namu perlakuan sama yaitu lobangnya ditutup dengan adukan semen,” ungkap Carles
Diungkapkannya sudah lima tahun lebih sejak dibangun, jalan lingkar itu belum sama sekali dilakukan perbaikan secara menyeluruh, Pemerintah Banyuasin selau menganggarkan hanya untuk tambal sulam saja.
Ia menambahkan sudah sewajarnya jalan lingkar itu diperbaiki secara menyeluruh. “Karna kalau cuman dilakukan tambal sulam saja seperti yang selama ini cepat rusak kembali,” lanjut Charles.
Sungguh sangat disayangkan apabila jalan lingkar itu tidak mendapatkan perawatan yang maksimal. “Karna itu salah satu jalan kebanggaan masyarakat Banyuasin,” bebernya.
Pantauan di lapangan Selasa (29/04) kemarin sebagian lobang yang menghiasi kanan kiri jalan baik aspal maupun cor jalan lingkar tepatnya dari simpang empat lebung menuju Kecamatan Betung sebagian terlihat sudah dilakukan penambalan dengan adukan semen.
Sekretaris Dinas PU Bina Marga Saat dihubugi belum lama ini membenarkan bahwa selama ini Pemerintah Daerah menganggarkan dana baru sebatas penambalan berlobang saja. “Memang sudah sewajarnya jalan lingkar itu diperbaiki seluruhnya karna memang sudah cukup lama, namun kita terbentur dana,” ungkapnya.
Kalau untuk merehab keseluruhan kata dia, tidak cukup dengan dana sediki, bisa ber milyar-milyar sementara daerah Banyuasin sangat luas dan semuanya butuh perhatian.
“Kalau hanya memperhatikan jalan lingkar saja nanti daerah-daerah lain tidak kebagian jadi kita bagi-bagi karna banyak daerah yang harus kita perhatikan,” pungkasnya.
Teks : Diding Karnadi
Editor : Sarono P Sasmito